Penerbangan, Bandara, dan Dampaknya pada Masyarakat

Jabartrust.com, Majalengka, – Peralihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati Majalengka telah menjadi topik perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Pergeseran ini membawa sejumlah tantangan tersendiri, terutama bagi penduduk sekitar. Namun, di tengah kekecewaan beberapa pihak, tak dapat diabaikan fakta bahwa jarak tempuh dari Bandung ke Kertajati kini lebih jauh dibandingkan dengan Bandung ke Jakarta.

Selain masalah jarak dan waktu, peralihan ini juga membawa persoalan baru dalam bentuk kenaikan harga tiket pesawat. Keputusan ini memang telah menciptakan ketidakpuasan di kalangan penumpang.

Meskipun demikian, kita seharusnya melihat dampak positif yang dapat terjadi dari berbagai perspektif. Hal ini tidak hanya berdampak pada kawasan sekitar Bandung dan Majalengka tetapi juga pada masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan.

Baca Juga :  Ridwan Kamil Optimis Lompatan Ekonomi di Jabar Utara dan Selatan

Selain itu, ketika kita mempertimbangkan keterbatasan Bandara Husein Sastranegara untuk diperluas menjadi bandara yang lebih besar, seperti keterbatasan fasilitas pendukung runway yang akan menghadapi masalah perpindahan hunian permanen dan bangunan-bangunan yang ada di sekitar bandara, maka peralihan ini menjadi sebuah langkah yang masuk akal.

Selain itu, efek positif lainnya adalah pemerataan pengembangan wilayah di Jawa Barat. Dengan mengembangkan beberapa simpul bandara, wilayah Jawa Barat dapat berkembang secara merata dan memberikan manfaat kepada seluruh masyarakatnya, bukan hanya untuk satu kota atau kawasan tertentu.

Kesimpulannya, meskipun ada sejumlah tantangan yang timbul akibat peralihan penerbangan ini, kita tidak boleh mengabaikan dampak positif yang bisa membantu perkembangan Jawa Barat secara keseluruhan. Sebagai masyarakat, kita harus terus mendukung upaya-upaya untuk mengembangkan wilayah ini secara merata demi kesejahteraan bersama.

Baca Juga :  Islamic Center, Aset Pemkab Tasik Yang Dikelola Yayasan Dipertanyakan

Ditulis oleh:

Bunga Fitriana Kelas 3A

NPM: 22.18.1.0036

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas Majalengka