JABARTRUST.COM, JAKARTA – Pemerintah menargetkan kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Indonedia, turun dalam empat bulan kedepan.
Untuk mencapai target tersebut, Satgas PMK di daerah dihimbau fokus pada vaksinasi hewan ternak.
“Ditargetkan dalam 4 bulan ke depan kasus PMK sudah bisa berkurang. Namun untuk vaksinasi memang membutuhkan waktu,” ujar Ketua Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Suharyanto
baru-baru ini.
Suharyanto yang juga menjabat sebagai
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mengungkapkan, jumlah vaksin yang saat ini tersedia masih terbatas, total ada 3 juta dosis yang dialokasikan ke daerah.
Untuk mengatasi hal itu, Suharyanto menyarankan setiap daerah memberlakukan skala prioritas pada hewan ternak yang akan diberi vaksin.
“Stok vaksin yang ada mari difokuskan untuk vaksin pertama terlebih dahulu. Memang selama ini ada tenggang waktu antara vaksin pertama dan kedua sekitar 4-8 minggu, tapi saat ini dihabiskan dulu untuk vaksin pertama,” jelasnya.
Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.
Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.
“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.
Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.
“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.
Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.
“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya.