JABARTRUST.COM, JAKARTA – Dalam upaya menekan inflasi, Kementerian Pertanian menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di seluruh Indonesia sebagai bagian dari peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2023. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, dan Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi.
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Pertanian mengajak kepala daerah untuk meningkatkan produksi beras dengan target mencapai 35 juta ton pada musim panen mendatang, meningkat dari target sebelumnya sebesar 31 juta ton. Arief Prasetyo Adi menekankan pentingnya kerjasama antar-lembaga pemerintah dalam menyediakan dukungan seperti benih unggul, pupuk, dan penyuluhan.
Terkait dengan upaya menstabilkan pasokan dan harga pangan, Arief menyebutkan bahwa bazar murah telah digelar di seluruh Indonesia, dan 640.000 ton beras akan didistribusikan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam tiga bulan. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, turut menyoroti pentingnya pemantauan pasokan pangan di setiap daerah dan perintah kepada kepala daerah untuk mobilisasi stok pangan dari daerah surplus ke daerah defisit.
Salah satu cara yang ditekankan adalah melakukan pemantauan secara cermat terhadap kondisi pangan di setiap pasar, dengan mengacu pada data BPS.
“Oleh karena itu, Satgas Pangan di setiap daerah harus rutin memeriksa stok dan kondisi pangan di pasar-pasar, terutama sembilan bahan pokok, yang kini bertambah menjadi 12. Apabila ada kenaikan harga, langkah intervensi segera dilakukan. Ini untuk memastikan apakah pasokan yang kurang atau masalah dalam distribusi yang memperlambat aliran pangan,” kata Tito.
Tito juga menyoroti pentingnya mobilisasi stok pangan dari daerah yang surplus ke daerah yang mengalami defisit. Ia menggarisbawahi perlunya kepala daerah untuk terlibat aktif dalam proses ini. “Apakah kepala daerah mau peduli atau tidak? Untuk itu, kita akan mengadakan rapat evaluasi setiap minggu yang mencantumkan daerah dengan stok pangan tertinggi dan terendah,” tegas Tito.
Plt. Menteri Pertanian, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga ketersediaan beras. Beliau berkomitmen memberikan penghargaan khusus kepada daerah yang berhasil meningkatkan produksi beras, sehingga Indonesia dapat memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Arief menjelaskan, “Kementerian Pertanian akan memberikan penghargaan kepada dinas pertanian di seluruh Indonesia yang berhasil meningkatkan produksi beras. Selain itu, kami meminta kerjasama antara berbagai lembaga pemerintah untuk menyediakan benih unggul, pupuk, dan dukungan penyuluhan. Kami juga berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan untuk menggerakkan elemen-elemen di daerah, termasuk penyuluh.”
Arief juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berfokus pada stabilisasi pasokan dan harga dengan menyelenggarakan bazar murah di seluruh Indonesia dan mendistribusikan 640.000 ton beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). “Distribusi 640.000 ton beras ini harus diselesaikan dalam tiga bulan untuk 21,3 juta KPM. Ini merupakan tugas yang diberikan oleh Presiden kepada Badan Pangan Nasional bersama Bulog untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan di seluruh Indonesia,” ungkapnya.