Bertakwa Jalan Menuju Ketenangan, Kesuksesan, dan Keberkahan Sejati

JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Kehidupan yang serba dinamis ini, mencari ketenangan dan kedamaian hati seringkali menjadi tantangan besar. Namun, menurut Dudi Muttaqien, seorang tokoh agama di Kota Bandung, ada satu cara yang terbukti efektif untuk meraih kedamaian tersebut, dengan menjadi pribadi yang bertakwa. Bagi Dudi, bertakwa bukan hanya sekedar sebuah label religius, tetapi juga sebuah sikap hidup yang mendorong seseorang untuk selalu berusaha menjaga dirinya dari kesalahan dan dosa, serta berusaha menjalani kehidupan dengan penuh ketulusan dan rasa tanggung jawab.

Takwa yang dalam bahasa Arab berasal dari kata waqaya yang berarti melindungi atau menjaga, secara umum bisa dipahami sebagai usaha seseorang untuk menjaga diri dari perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT. Dalam konteks ini, takwa bukan lebih dari sekedar kepatuhan ritual terhadap hukum agama, namun juga sebuah sikap batin yang terus-menerus menata diri agar tetap lurus di jalan-Nya.

Dudi Muttaqien menjelaskan, dalam kesempatannya, Kamis, (05/12/2024), bahwa seseorang yang bertakwa adalah individu yang memiliki keyakinan kuat terhadap hal-hal yang gaib, seperti adanya malaikat, surga, dan neraka, serta hukum-hukum Allah yang tidak tampak oleh panca indera. Firman Allah dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 3 mengungkapkan hal ini dengan jelas, “Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” Orang bertakwa, mereka yang berusaha menegakkan ajaran agama dalam setiap langkah kehidupan mereka.

Baca Juga :  Karang Taruna Porgar Beri Santunan untuk Puluhan Anak Yatim, Bukti Nyata Manfaat untuk Masyarakat

Menurut Dudi, seorang yang bertakwa tidak hanya menjalankan kewajiban ritual seperti sholat, tetapi juga menjadikan setiap bacaan dalam sholat sebagai pedoman hidup. Sholat, misalnya, bukan hanya sekadar gerakan fisik, tetapi sebuah kesempatan untuk merefleksikan diri, memperbaiki niat, dan memperbaharui komitmen untuk terus berusaha lebih baik. Dalam setiap bacaan sholat, ada makna yang dalam yang bisa dijadikan nasihat untuk memperbaiki sikap dan jiwa.

Dudi menambahkan, seorang yang bertakwa sadar bahwa segala hal yang dimiliki, termasuk harta dan kekayaan, adalah amanah dari Allah. Oleh karena itu, tidak ada rasa enggan untuk berbagi kepada sesama. Dalam Al-Qur’an juga ditegaskan bahwa orang yang bertakwa akan menafkahkan sebagian rizki yang diberikan Allah, karena mereka mengerti bahwa segala sesuatu yang mereka miliki hanyalah titipan dan ujian untuk mereka.

Baca Juga :  Mengawal Langkah Kampung KB Mawar di Babakan Ciparay: Kolaborasi dan Inovasi Sebagai Kunci Utama

Menjadi pribadi yang bertakwa berarti menjaga diri dari segala bentuk perbuatan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Dengan menjaga hati dan pikiran dari hal-hal negatif, seseorang bisa hidup lebih tentram, lebih produktif, dan lebih fokus dalam berkarya. Dalam pandangan Dudi, orang yang memiliki ketakwaan tinggi cenderung lebih sukses dalam berbagai bidang kehidupan, karena mereka didorong oleh kesadaran bahwa setiap perbuatan mereka akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah.

Ia mengungkapkan, bertakwa juga berarti memiliki kesadaran yang tinggi akan keagungan Allah SWT. Ini bukan hanya tentang menghormati hukum-Nya, tetapi juga tentang menjalani hidup dengan penuh kesungguhan, kejujuran, dan rasa tanggung jawab.

Dudi juga menambahkan bahwa orang yang bertakwa akan selalu merasakan kedamaian dalam hidupnya, karena mereka tidak hidup dalam penyesalan, tetapi selalu berusaha memperbaiki diri. Keutamaan bertakwa akan membawa seseorang pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Di saat-saat sulit, orang yang bertakwa akan tetap sabar dan ikhlas, karena mereka tahu bahwa setiap ujian adalah bagian dari proses menuju kebaikan yang lebih besar.

Baca Juga :  Bey Machmudin Apresiasi Jambore Pelajar Teladan Bangsa

Ia pun menutup, dengan ketakwaan yang kokoh, seseorang akan mengurangi rasa cemas, takut, atau gelisah, karena mereka percaya bahwa Allah selalu bersama mereka, memberikan petunjuk, dan membuka jalan terbaik. “Semoga kita bisa menjadi hamba yang bertakwa,” kata Dudi menutup penjelasannya.

Menjadi pribadi yang bertakwa bukan hanya tentang menjalankan kewajiban agama, tetapi juga tentang menjadikan setiap aspek kehidupan sebagai ladang untuk meraih kedekatan dengan Allah. Dengan bertakwa, kita diajarkan untuk selalu menjaga diri, berbagi dengan sesama, dan menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab. Semoga dengan memahami makna hakiki dari takwa, kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik, lebih produktif, dan lebih berbakti kepada Allah dan sesama, pungkasnya.***(diwan)