Goes to God Perjalanan Spiritual Menuju Allah dengan Kesungguhan dan Niat

JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Kalam Kuliah Malam yang penuh hikmah, Masjid Al Ukhuwah Biker Brotherhood MC, Kota Bandung, Selasa Malam, (10/12/2024), Sinyo Hendrik membagikan pesan mendalam mengenai perjalanan spiritual menuju Allah yang harus dipahami oleh setiap muslim. Dengan analogi perjalanan fisik, Sinyo menggambarkan tahapan penting yang harus dilalui oleh setiap individu yang ingin menemui Tuhan, yang disebutnya sebagai Goes to God.

Tentukan lokasi tujuan, seperti halnya perjalan fisik, kita harus tahu tujuan kita, yaitu apakah kita akan menuju surga atau neraka? “Jika tujuanmu adalah surga, maka perjalananmu harus penuh kesungguhan, istiqomah, dan taqwa,” ujar Sinyo, mengingatkan pentingnya komitmen dalam hidup. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. 81:26, setiap langkah menuju Allah harus dipenuhi dengan niat yang murni.

Persiapkan syarat yang diperlukan, sebelum memulai perjalanan, seorang musafir harus mempersiapkan segala sesuatu dengan penuh ketelitian. “Seperti berhaji, kita harus menyiapkan segala keperluan dengan sungguh-sungguh. Begitu juga dalam perjalanan spiritual, persiapkan diri dengan baik,” ungkap Sinyo.

Menangani hambatan dalam perjalanan, setiap perjalanan pasti menemui hambatan. Oleh karena itu, Sinyo menekankan pentingnya kesiapan dengan segala kebutuhan yang bisa meminimalisir rintangan. “Mempersiapkan diri dengan ilmu, doa, dan semangat adalah kunci mengatasi segala hambatan yang muncul,” lanjutnya.

Baca Juga :  Antisipasi Kecelakaan Saat Musim Hujan, Kapolres Tasikmalaya dan PJU Tambal Jalan Berlubang

Pahami rute yang ditempuh, tak kalah penting, kita harus tahu jalan mana yang akan dilalui. “Seperti seorang musafir, kita harus paham rute perjalanan menuju Allah, mengenal setiap detilnya dan menghindari jalan yang menyesatkan,” kata Sinyo. Ini adalah panggilan untuk selalu mencari ilmu dan memperdalam pemahaman agama.

Apa yang diperoleh selama perjalanan, perjalanan menuju Allah membawa banyak hadiah dan karunia. “Dalam perjalanan ini, kita akan mendapatkan karunia dari Allah, pengalaman hidup, teman-teman yang mendukung, dan sejarah yang penuh berkah,” ungkap Sinyo, merujuk pada janji-janji Allah yang selalu mengiringi langkah hamba-Nya yang istiqomah.

Menyikapi kondisi akhir perjalanan, setiap perjalanan pasti ada akhirnya. “Kita harus siap menghadapi kondisi akhir dari perjalanan kita, apakah kita akan bertemu Allah dengan penuh kebahagiaan atau kesedihan,” tegas Sinyo, yang mengingatkan kita untuk selalu introspeksi diri.

Apa yang ingin dicapai di akhir perjalanan, Sinyo menekankan bahwa tujuan akhir kita adalah untuk menjadi orang-orang yang diterima di sisi Allah. “Sebagaimana dalam QS. 4:69, kita harus berusaha menjadi orang yang shidiqin (benar-benar jujur), syuhada (saksi kebenaran), dan sholeh (baik dalam amal).”

Baca Juga :  Unisba Berkolaborasi Dengan PT.Kreasi Makna Aneka Beri Beasiswa Pada Mahasiswa

Sinyo membahas berbagai pandangan manusia dalam menempuh jalan menuju Allah, seperti mulhid yang tidak memiliki pandangan, kafir yang menolak setelah mendapat informasi, munafik yang menerima tetapi berpaling, dan mukmin yang menerima dengan sepenuh hati dan melaksanakan dengan mantap. “Iman adalah kunci utama dalam setiap perjalanan. Iman yang sejati adalah yang tertanam di hati dan dilaksanakan dengan tekun.”

Sinyo melanjutkan dengan menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam perjalanan spiritual, Iman, Tahap awal adalah mengetahui, menyatakan, dan melaksanakan. Lisan, Mengucapkan keyakinan. (QS. 6:82). Ghaib (Ihsan), Paham dan selalu merasa diawasi oleh Allah. Bergetar hati saat mendengar ayat-ayat Allah (QS. 8:2). Tsubat, Keyakinan dan tekad yang mantap dalam menjalani kebenaran.

“Harus paham apa yang diyakini, seperti sholat, ngaji, membaca Al-Quran, dan terus tekun dalam menjalankannya,” kata Sinyo, menekankan pentingnya kesungguhan dalam beribadah. Ia pun melanjutkan pentingnya Niat, Keinginan yang kuat dan tulus demi tujuan yang jelas. “Niat jembatan antara ilmu dan amal, perpaduan antara jiwa dan perbuatan yang harus berjalan seiring,” tambahnya.

Baca Juga :  Polemik PKL Bandung dengan Kebijakan Adil bagi Semua Warga

Sinyo juga menekankan bahwa kita tidak tahu kapan perjalanan ini akan berakhir. Allah mengingatkan dalam QS. 51:50 agar kita segera kembali kepada-Nya. “Apakah kita ingin kembali kepada Allah dalam keadaan sadar atau dipaksa dalam keadaan baik atau buruk?” tanyanya, mengajak semua untuk selalu sadar dan siap dalam menjalani hidup dengan penuh kesungguhan.

Akhirnya, Sinyo mengingatkan agar kita selalu ingat bahwa perjalanan menuju Allah bukanlah perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan yang memerlukan pemahaman, persiapan, ketekunan, dan niat yang tulus. “Bersungguh-sungguhlah dalam menempuh jalan ini, karena hanya dengan begitu kita akan mencapai tujuan akhir yang indah, yaitu dekat dengan Allah,” tutup Sinyo Hendrik dengan penuh keyakinan.

Goes to God sebuah perjalanan yang membutuhkan kesiapan hati, tekad yang mantap, dan keyakinan yang teguh. Setiap langkah kita menuju Allah adalah langkah yang penuh berkah dan karunia dari-Nya.***(diwan)