JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Dunia digital kini menjadi ruang yang tak terbatas bagi setiap orang, terutama anak, untuk mengekspresikan diri. Ngobor (Ngobrol Bari Ngabodor), salah satu kanal yang hadir dengan konsep edukatif dan menghibur. Sebuah proyek yang digagas oleh Asep Bagja, seorang konten kreator asal Bandung, dengan tujuan mengedukasi anak-anak melalui media sosial. Kanal ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyisipkan nilai-nilai penting yang diharapkan bisa membentuk karakter dan kreativitas generasi muda.
Asep menjelaskan, kata Ngobor sendiri berasal dari istilah ngobrol yang berarti berbicara, dan bari ngabodor yang mengacu pada suasana santai atau bercanda. Namun, lebih dari itu, konsep ngobor dengan logo cabe merah diambil sebagai simbol panas, seperti rasa pedas cabe yang bisa membangkitkan semangat. Filosofi ini mengajarkan bahwa kreativitas yang dihasilkan dalam suasana yang hangat dan penuh semangat akan membuahkan hasil yang memuaskan. Setiap ide dan gagasan, meskipun terasa sederhana, dapat berkembang menjadi sesuatu yang luar biasa ketika ditempa dengan tekad dan semangat.
Dalam era digital seperti sekarang, media sosial seringkali dipenuhi dengan konten yang kurang mendidik, terutama untuk anak-anak. Melihat fenomena ini, Asep Bagja berinisiatif untuk menciptakan Ngobor sebagai sebuah kanal yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Asep memahami pentingnya media sebagai alat untuk belajar, berbagi ide, dan mengasah kreativitas. “Ngobor bukan hanya soal menghibur, tapi juga menanamkan nilai-nilai positif dalam diri anak-anak, seperti pentingnya kerjasama, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi,” ujar Asep, Kamis, (05/12/2024).
Dengan menggunakan teknologi multimedia, Asep merancang sebuah konten yang menarik bagi anak-anak usia dini. Menggunakan seni peran dan elemen visual yang menarik, Ngobor memanfaatkan kekuatan video untuk memberikan pembelajaran yang menyenangkan. Kanal ini didesain agar anak-anak bisa belajar tentang berbagai aspek kehidupan, mulai dari seni peran, kreatifitas dalam berkarya, hingga etika dalam berinteraksi di dunia maya. Dengan begitu, anak-anak bukan hanya sekadar menjadi penonton pasif, tetapi juga aktif dalam proses pembelajaran.
Asep pun menjelaskan, keunikan lain dari Ngobor adalah penggunaan lokasi alam sebagai tempat shooting, yaitu pinggiran sungai. Asep memanfaatkan keindahan alam sekitar sebagai latar belakang untuk konten-konten edukatif yang dihasilkan. Pemilihan lokasi ini bukan hanya untuk estetika, tetapi juga sebagai cara untuk mengajak anak-anak lebih dekat dengan alam dan mengapresiasi lingkungan sekitar. Pinggiran sungai, yang sering dianggap sebagai tempat yang terpinggirkan, kini diubah menjadi ruang kreatif yang memberi ruang bagi ekspresi bebas anak-anak.
“Kadang anak-anak kita lupa bahwa dunia di luar gadget juga penuh dengan potensi. Dengan menggunakan alam sebagai latar, saya ingin mengingatkan mereka bahwa dunia nyata juga penuh dengan inspirasi. Di sini, mereka bisa belajar bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang alam dan lingkungan,” jelas Asep.
Asep berharap dengan adanya Ngobor, anak-anak tidak hanya sekadar menjadi konsumen media, tetapi juga produsen konten yang memiliki nilai edukatif. “Saya ingin mereka belajar untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan menemukan cara untuk mengekspresikan diri. Misalnya, mereka bisa bekerja sama dalam sebuah proyek, seperti membuat video pendek, belajar menulis naskah, atau bahkan merancang set untuk shooting,” katanya.
Keterlibatan langsung anak-anak dalam proses pembuatan konten memberikan mereka pengalaman belajar yang lebih nyata. Ini juga dapat membentuk karakter mereka, seperti kemampuan untuk bekerja dalam tim, belajar menghargai pendapat orang lain, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap proyek yang mereka kerjakan. Semua ini adalah nilai-nilai yang penting untuk pengembangan diri anak-anak di masa depan, tambahnya.
Di tengah banyaknya konten negatif yang beredar di dunia maya, Ngobor menawarkan alternatif positif yang patut dicontoh. Kanal ini tidak hanya sekadar sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai tempat belajar yang menyenangkan. Dengan mengedepankan kreativitas, edukasi, dan kolaborasi, Asep Bagja berharap Ngobor bisa menjadi platform yang menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak, untuk berkreasi secara positif di dunia digital.
Asep menutup pembicaraannya dengan pesan yang menggugah, “Kreativitas tidak harus dimulai dari sesuatu yang besar atau mahal. Semua bisa dimulai dari hal-hal kecil, bahkan dari tempat yang sederhana. Yang penting adalah niat untuk berbagi dan membuat sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.”
Dengan semangat yang membara, Ngobor hadir bukan hanya untuk menghibur, tetapi untuk mengedukasi, memotivasi, dan membentuk karakter anak-anak menjadi generasi yang kreatif dan peduli terhadap sesama serta lingkungan sekitar, pungkasnya.***(diwan)
