JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Penyampaian pesan spiritual yang penuh makna dari Dudi Muttaqien, seorang tokoh yang dikenal dengan pandangan mendalamnya tentang kehidupan berlandaskan Al-Qur’an oleh berbagai kalangan masyarakat ini, Dudi menekankan pentingnya ketakwaan yang tulus sebagai jalan untuk meraih ketentraman hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
“Kita yang bertakwa akan sangat berhati-hati dan selalu berjuang menghindarkan diri dari kesalahan,” ujar Dudi di awal penyampaiannya, Minggu, (08/12/2024). Ia mengingatkan bahwa kehati-hatian seorang muslim selalu berlandaskan kepada Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. “Ketentraman hidup dan kebahagiaan akhirat hanya bisa dicapai dengan ketakwaan yang sejati,” tambahnya.
Menurut Dudi, salah satu tanda orang yang bertakwa adalah kehati-hatian dalam setiap langkah kehidupan. Kehati-hatian ini bukan sekadar kewaspadaan terhadap hal-hal yang salah, tetapi juga termotivasi oleh keinginan untuk meraih kebahagiaan di akhirat. Ia mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, “Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (QS. Al-Baqarah: 4)
Ayat ini, menurut Dudi, menegaskan bahwa iman dan keyakinan terhadap kehidupan akhirat adalah dasar dari kehati-hatian seorang muslim. Ketika seseorang menyadari bahwa segala perbuatannya akan dipertanggungjawabkan, ia akan lebih bijak dalam bertindak dan berusaha menjauhi kesalahan.
Dudi juga menjelaskan bahwa salah satu manfaat terbesar dari ketakwaan adalah ketentraman dalam hidup. “Kesalahan adalah salah satu penyebab terbesar hilangnya ketentraman dalam hidup kita,” ungkapnya. Ketakwaan, dengan semua prinsip kehati-hatian dan kejujuran yang terkandung di dalamnya, menjadi penawar bagi kegelisahan dan kekacauan batin.
Ia menggambarkan bahwa ketentraman itu akan terasa dalam setiap aspek kehidupan. “Ketika hati kita tenang, kita bisa melakukan hal-hal terbaik dengan kualitas tertinggi. Semua itu demi meraih cinta Allah SWT,” ujarnya penuh motivasi.
Dudi juga menambahkan bahwa orang yang bertakwa tidak hanya hidup dengan tujuan duniawi, tetapi juga berusaha menjadi hamba Allah yang dicintai-Nya. “Insyaallah, dengan ketentraman karena ketakwaan, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bermakna dan penuh cinta,” lanjutnya.
Dudi mengakhiri penyampaiannya dengan sebuah doa yang menyentuh hati, “Ya Allah, jadikan kami hamba-Mu yang bertakwa, yang Engkau cintai.”
Doa ini, menurut Dudi, adalah bentuk pengharapan seorang hamba kepada Allah untuk selalu diberi kekuatan menjalani hidup dengan penuh kehati-hatian dan ketakwaan. Ia menegaskan bahwa cinta Allah adalah kebahagiaan tertinggi yang seharusnya menjadi tujuan hidup setiap muslim.
Pesan-pesan Dudi Muttaqien seolah menjadi pengingat penting bagi masyarakat modern yang sering kali terjebak dalam kesibukan duniawi. Kehati-hatian dalam bertindak, hidup berdasarkan pedoman Al-Qur’an, dan keyakinan akan akhirat adalah fondasi yang harus terus dijaga.
Dudi tidak hanya menyampaikan pesan spiritual, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk menjalani hidup yang lebih bermakna. Ketakwaan, menurutnya, bukanlah sesuatu yang sulit dicapai, asalkan setiap langkah kita didasarkan pada iman dan kehati-hatian.
Meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki kualitas hidup demi meraih cinta Allah SWT. “Kehati-hatian dalam ketakwaan bukan hanya melindungi kita dari kesalahan, tetapi juga membawa kita lebih dekat kepada Allah,” tutup Dudi dengan penuh makna.***(diwan)