JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Komunikasi yang efektif dan penuh hikmah adalah kunci dari kebaikan dan kesuksesan dalam hidup. Prinsip ini disampaikan oleh Sinyo Hendrik, saat mengisi sesi pembelajaran di Madrasah Takmiliyah Diniyah (MTKD), Kecamatan Cibeunying, Rabu, (20/11/2024). Dalam pandangan Islam, konsep komunikasi ideal tercermin dalam istilah qaulan sadida, yakni berbicara dengan benar, jujur, dan membawa kebaikan.
Menurut Sinyo Hendrik, qaulan sadida berasal dari Al-Qur’an, salah satunya dalam QS Al-Ahzab 70, yang berbunyi, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar (qaulan sadida).”
Ia menjelaskan bahwa istilah ini memiliki arti yang dalam, yaitu perkataan yang, Jelas, sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan keraguan. Lurus, tanpa kebohongan atau manipulasi. Meyakinkan, yang mampu membangun kepercayaan. Indah, dengan bahasa yang sopan dan sesuai situasi.
“Allah memerintahkan manusia untuk berbicara dengan *qaulan sadida* dalam berbagai konteks, termasuk dalam urusan anak yatim, keturunan, atau kehidupan sehari-hari. Prinsip ini adalah landasan komunikasi yang dapat menjaga keharmonisan dan kebenaran,” ujar Sinyo Hendrik.
Ia juga menambahkan bahwa Al-Qur’an menyebutkan qaulan sadida di QS An-Nisa 9, mengajarkan manusia untuk berhati-hati dalam berbicara, terutama ketika berhubungan dengan orang lain.
Komunikasi dalam Islam, menurut Sinyo Hendrik, bukan sekadar menyampaikan pesan, tetapi juga harus mempertimbangkan waktu, tempat, dan tujuan. “Perkataan harus disesuaikan dengan kondisi agar pesan yang disampaikan tidak hanya diterima, tetapi juga memberi manfaat,” katanya.
Komunikasi yang baik harus memenuhi unsur-unsur, Kejujuran, Tidak mengada-ada atau berbicara bohong. Kesederhanaan, Menggunakan bahasa yang mudah dipahami tanpa berbelit-belit. Kesesuaian, Mempertimbangkan intonasi, waktu, dan audiens. Tujuan Mulia, Menyampaikan pesan yang membawa manfaat dan kebaikan, jelasnya.
Sinyo Hendrik menekankan bahwa qaulan sadida tidak hanya penting dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam hubungan sosial dan profesional. Manfaat yang bisa dirasakan, Meningkatkan Kepercayaan, Ucapan yang benar menciptakan rasa percaya antara individu. Membangun Keharmonisan, Komunikasi yang jujur dan jelas membantu menjaga hubungan yang baik. Menghindari Konflik, Perkataan yang lurus dan tidak berbeli-belit mengurangi kesalahpahaman. Menyebarkan Kebaikan, Pesan yang baik dapat memberikan dampak positif bagi orang lain.
“Hikmah dari qaulan sadida adalah menciptakan komunikasi yang tidak hanya efektif tetapi juga penuh nilai-nilai kebaikan,” tambahnya.
Sinyo Hendrik memberikan beberapa langkah untuk menerapkan prinsip qaulan sadida dalam kehidupan sehari-hari, Pahami Konteks, Sebelum berbicara, pastikan apa yang akan disampaikan relevan dengan situasi. Gunakan Bahasa Sederhana, Sampaikan pesan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jaga Niat, Pastikan tujuan berbicara adalah untuk kebaikan, bukan merugikan orang lain. Hindari Berlebihan, Jangan berbicara lebih dari apa yang diperlukan.
Komunikasi yang berdasarkan prinsip qaulan sadida adalah wujud nyata dari ajaran Islam untuk selalu menyampaikan kebaikan, menjaga kejujuran, dan menciptakan keharmonisan. “Dengan berbicara secara qaulan sadida, kita tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai Islam yang mulia dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Sinyo Hendrik.