Legendaris di Setir, Mengungkap Keunikan Koleksi Land Rover Tua yang Memikat

JABARTRUST.COM, KOTA BANDUNG – Bagi sebagian orang, mobil tua bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi sebuah karya seni yang penuh cerita. Hal ini pula yang dirasakan oleh Jati Lanang Satrio, seorang kontraktor muda asal Bandung yang memiliki kecintaan mendalam terhadap mobil klasik. Di balik rutinitas kesehariannya yang sibuk membangun proyek, Jati selalu menyempatkan waktu untuk merawat dan menikmati dua mobil legendaris yang menjadi kebanggaannya, yakni Land Rover Series III SWB 1982 dan Land Rover Series IIa LWB 1969.

“Mobil tua itu bukan hanya soal nostalgia, tapi juga cara kita merawat sejarah dan budaya otomotif,” ujar Jati dengan semangat, saat ditemui ditengah kesibukannya memanjakan koleksinya, Kamis, (05/12/2024). Sebagai pecinta mobil tua, dia tak hanya memandang kendaraan klasik sebagai benda mati, melainkan sebuah representasi dari evolusi teknologi dan desain di masa lalu. Menurutnya, keunikan yang ditawarkan oleh mobil-mobil tua ini tak bisa digantikan oleh kendaraan modern.

Jati mengungkapkan bahwa pengalamannya bersama mobil-mobil tua mengajarkan banyak hal, mulai dari sabar merawat mesin yang tak lagi muda hingga keseruan merasakan sensasi berkendara dengan kecepatan yang jauh lebih lambat namun penuh dengan karakter.

Salah satu koleksi andalan Jati adalah Land Rover Series III SWB 1982. Dengan bentuk body yang kekar dan klasik, mobil ini memberikan nuansa vintage yang sangat khas. Seri III adalah salah satu model yang paling banyak diproduksi oleh Land Rover, dengan ciri khas berupa lampu depan bundar, grill yang lebih lebar, dan desain eksterior yang kokoh.

Baca Juga :  Simulasi Penanganan Bencana di RSUD Kesehatan Kerja

Namun, bukan hanya penampilannya yang membuat Jati jatuh cinta pada mobil ini, tetapi juga sejarah panjang yang mengiringinya. Ia menjelaskan, Land Rover Series III pertama kali dirilis pada tahun 1971 dan terus diproduksi hingga 1985. Mobil ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan off-road yang tangguh, terutama di medan berat dan cuaca ekstrem.

Jati menceritakan bahwa Land Rover Series III SWB miliknya sangat nyaman digunakan untuk kegiatan off-road, meskipun dengan sistem suspensi yang lebih sederhana dibandingkan kendaraan modern. Keandalan mobil ini di medan berat menjadikannya pilihan tepat bagi para pecinta otomotif yang menginginkan kendaraan yang bisa diajak berpetualang sejauh mungkin.

Ia pun menjelaskan secara rinci, Keunikan Mobil Tua, Desain Klasik dan Tangguh, Land Rover Series III SWB 1982 memiliki desain yang sederhana namun sangat fungsional. Badannya yang kecil namun kokoh, membuat mobil ini mudah dikendalikan di medan off-road. Performa Mesin yang Tangguh, Mesin 2.25 liter 4-silinder di dalam Series III terkenal tahan lama, meski sudah berusia lebih dari empat dekade. Kemudahan Perawatan, karena dibuat dengan desain yang sederhana, banyak komponen Land Rover Series III masih dapat ditemukan dengan mudah dan biaya perawatannya relatif terjangkau.

Baca Juga :  Bupati Ade Sugianto Ajak Pengurus Masjid Agung Baiturrahman Studi Banding ke Klaten, Ada apa?

Tak kalah menarik, Jati juga memiliki Land Rover Series IIa LWB 1969, sebuah kendaraan yang memancarkan kesan nostalgia. Mobil ini merupakan model yang lebih panjang (Long Wheel Base/LWB) dan diproduksi pada masa peralihan antara era 1950-an dan 1960-an. Berbeda dengan Series III, Series IIa LWB memiliki desain lebih sederhana dan tampilan yang sangat ikonik, ungkapnya.

Ia mengungkapkan, dikenal sebagai salah satu kendaraan militer dan sipil terbaik pada masanya, Land Rover Series IIa hadir dengan berbagai versi, termasuk varian long wheelbase yang lebih banyak digunakan untuk angkutan barang dan keperluan militer. Mobil ini sangat mudah diajak beradaptasi dengan berbagai medan, mulai dari hutan belantara hingga jalanan berbatu.

Ia pun melanjutkan, sembari sesekali meminum kopi teman sorenya, Desain Vintage yang Memikat, Seri IIa LWB menonjolkan garis desain yang lebih bersih, dengan bentuk kotak yang lebih lebar. Desain ini menjadi simbol daya tahan dan utilitas yang praktis. Dikenal dengan sistem suspensi yang lebih lembut, membuat mobil ini lebih nyaman untuk dibawa melintasi jalanan bergelombang. Meskipun lebih lambat dan kekurangan teknologi modern, berkendara dengan mobil ini memberikan pengalaman yang autentik dan berbeda dari kendaraan masa kini.

Baca Juga :  Hujan Deras Disertai Angin Kencang SDN Sukabakti Subang Ambruk

Jati percaya bahwa mobil tua memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan dengan mobil baru. Setiap kendaraan, menurutnya, memiliki jiwa dan cerita yang tercipta dari perjalanan panjang dan pengalaman pemiliknya. Di setiap bagian mesin, bodi, hingga suara mesin, ada sejarah yang membentuk mobil tersebut menjadi sesuatu yang istimewa.

Bermain dengan mobil tua, bagi Jati, lebih dari sekadar hobi. Ini adalah sebuah keasyikan yang membutuhkan kesabaran, perhatian terhadap detail, dan ketulusan dalam merawatnya. Sebagai seorang kontraktor muda, Jati membandingkan kecintaannya pada mobil tua dengan cara dia membangun proyek-proyeknya, penuh perhatian dan dedikasi. Baginya, mobil tua adalah sebuah karya seni yang tak ternilai harganya.

“Mobil tua itu bukan hanya soal mengejar kecepatan atau kemewahan, tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa menikmati setiap perjalanan dan menghargai apa yang telah dibangun oleh orang-orang di masa lalu,” jelasnya.

Bermain mobil tua, seperti halnya bermain dengan kenangan, membawa Jati ke dalam dunia yang penuh dengan tantangan sekaligus kebahagiaan. Bagi pecinta mobil tua, setiap detil dari mesin dan desainnya menyimpan cerita yang tak ternilai, sebuah perjalanan dalam waktu yang memberi kesan mendalam.***(diwan)