JABARTRUST.COM, KAB. TASIKMALAYA – Kebiasaan minum kopi bagi pecintanya tidak mengenal waktu. Termasuk di bulan Ramadan. Meski hanya bisa menikmati kopi selepas waktu berbuka puasa, hal ini justeru menberikan sensasi yang berbeda bagi penikmatnya, terutama pecinta kopi lokal.
Salah satu kopi yang diburu warga di saat bulan Ramadan adalah kopi Djangihe, di Desa Pemoyanan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya. Engkus (53) warga Pamoyanan pelanggan kopi Djangihe mengaku, ada perasaan rindu saat hendak menikmati kopi Djangihe di waktu berbuka puasa.
“Ya ada seperti rindu. Dari pagi sampai maghrib kita melaksanaan puasa, baru selepas berbuka bisa ngopi,” katanya kepada Jabartrust di kedai Kopi Djangihe, Pamoyanan, Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (12/4/2022).
Kopi yang digandrungi Engkus, tentunya kopi lokal yang memiliki cita rasa khas, seperti kopi Djangihe ini. “Ya karena kebetulan dekat, selain itu, kopinya enak. Seminggu bisa dua kali beli kopi disini,” ucapnya.
Tidak hanya Engkus, Dede (38) warga lainnya juga mengaku, kopi menjadi menu wajib disaat beerbuka puasa. “Yang pasti setelah berbuka minum kopinya. Lebih nikmat, karena seharian menahan lapar dan haus,”. Dede sendiri, membeli kopi untuk persediaan di rumahnya. “Sekali beli biasanya dua kemasan isi 250 gram,” jelasnya.
Sementara pengelola Kopi Djangihe Ace Yudistirawangsa mengungkapkan, meski mengalami penurunan penjualan saat bulan puasa, namun pesanan kopi di kedainya tetap saja ada.
Tidak hanya pasar lokal, Kopi Djangihe juga banyak dipesan oleh konsumen luar Tasikmalaya, seperti Bandung, Bekasi, dan daerah lainnya. “Pasar lokal banyak, bahkan belum terpenuhi semua,” katanya. Ace menuturkan, Kopi Djangihe merupakan kopi dari berbagai wilayah di Tasikmalaya yang memiliki kualitas unggulan.
“Djangihe itu nama dagang. Kopinya dari berbagai tempat yang memang kita tanami kopi. Kualitas kopi Djangihe, menjadi perhatian utama Ace, sehingga kopi ini merupakan kopi yang benar – benar dinikmati karena rasa dan mutunya,” pungkasnya.
(Albuzar)
