Jabartrust.com, Bandung, – Kelurahan Pasanggrahan baru-baru ini mengadakan syukuran lembur yang meriah dengan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan sumber daya alam, khususnya air. Acara ini diawali dengan prosesi budaya yang melibatkan pengambilan air dari tujuh sumber mata air, yang kemudian disimpan semalam di kelurahan.
Keesokan harinya, air tersebut diarak oleh para innahong, tokoh masyarakat, seniman, dan budayawan menuju tempat ritual. Prosesi ini tidak hanya merupakan upaya pelestarian tradisi, tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga air agar tidak menjadi bencana, melainkan sumber kesejahteraan dan keberkahan bagi masyarakat.
Selain itu juga ada teraktrikal dari para pemuda disana yang menceritakan tentang sekelompok orang yang tidak menyukai terhadap pelestarian air. Meskipun demikian, acara berlanjut dengan ritual air yang menekankan makna air bagi kesuburan, kesehatan, dan kehidupan.
Setelah seremonial sambutan, acara dilanjutkan dengan penampilan seni budaya yang kaya dari Kelurahan Pasanggrahan. Dari tarian Benjang hingga berbagai ekspresi kegembiraan lainnya, para seniman berkesempatan untuk berekspresi dan menghibur masyarakat dalam acara yang terbuka untuk umum ini.
Acara ini seharusnya berlangsung selama tiga hari dua malam di lapangan terbuka kawasan agrowisata, namun karena cuaca yang kurang menguntungkan dan waktu yang mepet akhir tahun, kegiatan dipersingkat menjadi satu hari saja dan diselenggarakan di kelurahan.
Syukuran lembur ini merupakan wadah silaturahim yang mengajarkan gotong royong dan kebersamaan. Mulai dari diskusi bersama hingga kontribusi fisik dan materi dari masyarakat, semua elemen terlibat dalam mewujudkan acara ini. Ini adalah bukti nyata dari semangat kebersamaan yang telah ada sejak syukuran lembur pertama kali diadakan pada tahun 2007.
syukuran lembur di Kelurahan Pasanggrahan. Semoga acara ini dapat terus menjadi inspirasi bagi pelestarian budaya dan sumber daya alam di masa yang akan datang.