JABARTRUST.COM , Kota Bandung – National Paralympik Committe Indonesia (NPCI) Jawa Barat menggelar refleksi kepengurusan periode 2019-2024, Senin 22 Januari 2024. Refleksi ini digelar untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja selama 5 tahun kepengurusan, serta membahas kesuksesan dan harapan seluruh pengurus ke depan.
Dalam refleksi tersebut, para Pengurus Cabang (Pengcab) NPCI Jabar menyampaikan keluhan, aspirasi, dan harapan untuk organisasi ke depan. Salah satu keluhan yang disampaikan adalah terkait belum adanya gedung sekretariat sendiri.
Sekretaris Umum NPCI Jabar, Agung Fajar Bayu Ajie, mengakui bahwa ada beberapa program kerja NPCI Jabar yang belum terselesaikan, termasuk keinginan untuk memiliki gedung sekretariat sendiri.
“Itu akan menjadi program besar di kepengurusan periode nanti,” kata Agung.
Selain itu, Agung juga mengatakan bahwa NPCI Jabar telah mengukir prestasi yang membanggakan selama ini, baik di tingkat Jawa Barat maupun nasional. Hal tersebut, kata Agung, berhasil diraih berkat dorongan dan dukungan seluruh stakeholder, pemerintah Jawa Barat, dan kerja keras seluruh atlet NPCI.
Setelah menggelar refleksi kepengurusan, NPCI Jabar akan menggelar rapat internal untuk pembentukan SC dan OC jelang Musyawarah Daerah (Musda) yang akan digelar pada akhir bulan Februari atau awal Maret 2024.
Musda tersebut akan menjadi ajang pemilihan ketua umum NPCI Jabar periode 2024-2029.
Pada refleksi kepengurusan tersebut, para Pengcab NPCI Jabar menyampaikan keluhan, aspirasi, dan harapan untuk organisasi ke depan. Salah satu keluhan yang disampaikan adalah terkait belum adanya gedung sekretariat sendiri.
Keluhan tersebut menunjukkan bahwa para Pengcab NPCI Jabar memiliki harapan besar untuk organisasi ke depan. Mereka berharap NPCI Jabar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para atlet disabilitas.
Harapan dan aspirasi para Pengcab NPCI Jabar ini perlu menjadi perhatian bagi pengurus NPCI Jabar periode mendatang. Dengan memahami harapan dan aspirasi para Pengcab, pengurus NPCI Jabar dapat menyusun program kerja yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan para atlet disabilitas.*** (RED)