
JABARTRUST.COM, BANDUNG — Dalam acara Haul Bung Karno ke 53 yg diselenggarakan oleh Roemah Bersama Alumni (RBA) dan Akademi Inggit Garnasih dengan tema “Refleksi Nilai Ajaran Bung Karno Dalam Konteks Kekinian “, beberapa alumni perguruan tinggi di Bandung menyampaikan testimoni nya.
Bertempat di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jumat 30 Juni 2023 Alumni Unpad Syarif Bastaman menilai bahwa refleksi paling fenomenal dari pidato Bung Karno adalah konsep merdeka. Konsep merdeka yang disampaikan Bung Karno di gedung Indonesia Menggugat pada 18 Agustus 1930 adalah ingin membebaskan manusia dari pengeksploitasian manusia terhadap manusia yang lain.
Konsep merdeka yang disampaikan Bung Karno dalam pledoinya berdasarkan asas kemanusiaan dan kesetaraan antara sesama manusia. Dan konsep dalam pidato tersebut dikenal hingag sekarang bukan hanya di Indonesia melainkan di belahan dunia lain.

“Pledoi Bung Karno Indonesia Menggugat pada saat itu yaitu konsep merdeka yang intinya dalah ingin membebaskan manusia dari exploitation de l‘homme par l‘homme’ , pengeksploitasian manusia terhadap manusia yang lain. Jadi basisnya adalah kenausiaan kesetaraan”, ungkap Syarif.
Selain itu Bung Karno juga meninggalkan banyak mewariskan untuk bangsa Indonesia, dan salah satunya yang menjadi asar Negara Indonesia adalah Pancasila. Munurut Syarif, Pancasila merupakan buah pemikiran Bung Karno yang memiliki nilai-nilai universal berdasarkan kemanusiaan yaitu penghormatan terhadap hak asasi manusia, internasionalisme, persatuan, keadilan.
Bahkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa tidak ditemukan padanan katanya di bahasa lain. Menurutnya sila pertama ini dirumuskan paling akhir oleh Bung Karno, karena memiliki makna yang dalam dan sangat sacral.
“Tetapi ada satu yang khas dari Bung Karno yaitu sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan itu saya tidak menemukan padananya dalam bahasa inggris karena dalam bahasa inggris hanya ada God atau Tuhan. Bung karno menciptakan kata Ketuhanan dan Ketuhanan itu bukan kata benda tetapi kata kerja, itu luar biasa”, pungkas Syarif.
Ketua Pelaksana Haul Bung Karno ke 53, Rogo Busono menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang hadir di acara tersebut. Baik dari tokoh lintas agama, politisi , budayawan maupun para pengagum dan pengamal ajaran Bung Karno.
Menurut pria yang akrab disapa Bung Rogo itu, “melalui Haul Bung Karno ke-53, nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan tetap terjaga sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara pun tetap terjaga “, pungkasnya. ***