Inovasi Baru RS UKM Terapkan Sistem Finger Print Mudahkan Pendaftaran BPJS kesehatan

JABRTRUST.COM, BANDUNG – Rumah Sakit Unggul Karsa Medika (RSUKM) Kabupaten Bandung, menerapkan sistem sidik jari atau fingerprint, untuk pendaftaran pasien peserta BPJS.

Sistem pendaftaran sidik jari atau fingerprint, merupakan upaya untuk memangkas administrasi yang dilakukan secara manual dan juga menghindari antrian pasien saat mendaftar.

RSUKM merupakan rumah sakit pertama di Kabupaten Bandung, yang menerapkan sistem inovasi dari BPJS tersebut .

Direktur RSUKM dr. Theresia Monica Rahardjo, mengatakan, dengan adanya sistem sidik jari sangat memudahkan bagi pasien BPJS untuk melakukan pendaftara. Selain efisien, menurut dr. Monica sapaan akrabnya DokMo, sistem sidik jari tersebut juga menghilangkan kemungkinan tertukarnya data pasien BPJS.

“Sudah enam bulan penerapan sistem fingerprint di RSUKM. Untuk rumah sakit di Kabupaten Bandung, RSUKM merupakan yang pertama penerapannya, sebagai proyek ujicoba,”ucap DokMo di Rs UKM Margahayu,Kabupaten Bandung, Jumat, (9/12/2022).

Baca Juga :  Ridwan Kamil Usul Bentuk Gugus Tugas Honorer

Ditambahkannya, untuk pendaftaran dengan sistem pendaftaran sidik jari sangat mudah.

Pasien peserta BPJS mendaftar dengan e-KTP serta sidik jari di fasilitas kesehatan. Data pasien tersebut kemudian terekam di database. Pasien bersangkutan tidak usah mengantri atau mendaftar kembali apabila memerlukan layanan kesehatan, tinggal melakukan sidik jari di alat fingerprint yang ada di fasilitas pelayanan atau poli.

Dikatakannya juga, sistem pendaftaran sidik jari pasien BPJS di RS UKM awalnya diterapkan di empat poli pelayanan. Namun DokMo meminta agar semua poli pelayanan kesehatan yang ada di RSUKM diterapkan sistem pendaftaran sidik jari atau fingerprint.

“Saya meminta untuk semua poli baik mayor atau minor sudah menjalankan fingerprint. Dan ini sangat membantu bagi kami,”jelasnya.

Baca Juga :  Dokmo kasih tips terhindar dari gagal ginjal akut anak

Ia juga menambahkan, dari total jumlah pasien yang setiap harinya, baik pasien rawat jalan, rawat inap maupun pasien pemeriksaan laboratorium atau pasien pemeriksaan penunjang .

“Dari 300 sampai 400 total pasien setiap harinya, sekitar 75 persen sudah mendaftarkan diri menggunakan fingerprint,”jelasnya.

DokMo pun berharap sistem tersebut dapat diterapkan bukan hanya bagi pasien peserta BPJS saja. RSUKM berkeinginan pendaftaran dengan menggunakan sistem sidik jari saat diterapkan pada pasien umum maupun asuransi lainnya. Mengingat efisiensi, kenyamanan serta keamanan data pasien dapat terjaga dengan menggunakan sistem tersebut.

“Bisa diperluas 100 persen. Dan saya juga inginnya bukan hanya diterapkan di pasien-pasien BPJS. Kami RSUKM ingin berinovasi sistem ini juga diterapkan bagi pasien yang lain, pasien umum dan asuransi yang lain. Sehingga para meningkatkan efisensi dan juga meningkatkan pelayanan terbaik bagi pasien-pasien kami,”harap dr. Monica.

Baca Juga :  PWI & IKWI Cianjur Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan memberikan santunan bagi anak yatim, Janda dan Jompo